Selasa, 23 Agustus 2011

Relief dan cerita pada Candi


Relief

1. Relief Teratai
a. Jaman singosari
Arca dewa pada jaman ini biasanya diapit oleh dua relief pohon teratai yang tumbuh di kanan kiri kaki arca.
b. Jaman Majapahit
Pohon teratai tak lagi di ukir dikanan kiri kaki arca namun periuk.
c. Penampak teratai
Bunga teratai dalam relief candi berkembang menjadi tiga macam.
i. Putih : Kumuda
ii. Merah : Padma
iii. Biru : Utpala
Utpala di candi sering digambarkan dengan rangkaian bujur sangkar / belah ketupatdan menutupi bidang dinding bagaikan permadani “suksmoro”
2. Relief Kepala kala / banaspati / raksasa hutan/kala-makaraKepala kala pada candi Borobudur
a. Hiasan tidak dapat dihilangkan jika dihilangkan maka bangunan akan rusak hiasan dapat dilenyapkan tanpa merusak bangunan bentuk umum seorang raksasa yang melotot,hidung lebar dan terdapat taring pada kedua pihak, juga pada kedua pihak terkadang terdapat kuku yang besar dan berkaitang dengan makara, menurut stutterheim makara merupakan gambar buaya yang mukanya rusak. Menurut N.J Krom makara merupakan kepala gajah yang berbadan ikan .
Makara berbadan panjang dan berakir pada kala,yang terletak di atas pintu atau ceruk,relung.hiasan kala makara juga terdapat pada pinyu candi,pada torana atau pada jenjang naik candi.
b. di jawa tengah terpajang pada mabang diatas pintu relung, kepala kala dirangkai kan dengan makara menghiasi bagian kanan dan bawah pintu/ relung. Makara ialah mahluk semacam ikan yang mulutnya menganga sedang bibir atasnya melingkar keatas seperti belalai gajah yang diangkat,
c. terkadang kepala kala disamarkan menjadi hiasan daun-daun yang menjadi pola utama di dalam ukir-ukiran dan di rangkaikan oleh sulur-sulur yang melingkar menjadi sulur gelung yang di fungsikan sebagai pengisi lajur-lajur yang tegak lurus.
d. Banyak pula sulur yang digambarkan keluar dari sebuah jambangan dan melingkar meliku ke kanan dan kekiri yang mengisi bidang-bidang datar.
3. Antefix
Hiasan pada candi yang pada umumnya berbentuk segi tiga.
4. Perhiasan ornamentik
Hiasan yang merupakan perpaduan antara daun-daunan dan bunga-bungaan
5. Hiasan geometri
Hiasan ini berbentuk lingkaran-lingkaran segi-segi dan sebagainya.
6. Spiral
Garis ikal yang juga terbagi dalam dua jenis
a. Ikal biasa
b. Ikal mursal (recalcitrant)

Cerita Pada Candi

Relief pada Candi Borobudur.
a. Karmawibangga
Menggambarkan perbuatan manusia serta hukuman akibat dari perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia it. Relief ini di timbun di dalam kaki candi.
b. Lalitawistara
Terletak di tembok lorong utama menceritakan mengenai riwayat budha Gautama sejak lahir sampai dia mendapat Bodi
c. Gandawyuha
Menceritakan mengenai usaha Sudana mencari ilmu tertinggi terdapat pada lorong kedua dan seterusnya.
d. Jataka
2. Relief pada candi Prambanan
a. Ramayana
Relief terdapat pada langkan candi siwa dan diteruskan pada candi brahmana.
b. Krisnayana terdapat pada candi wisnu.
3. Candi Jago
a. Krisnayana
b. Parthayajna
c. Kunjarakarna
Raksasa yang memperoleh moksa
d. Arjuna wiwaha
4. Candi Penataran
Relief bubuksa dan gagang aking
Relief bubuksa dan gagang aking ini menceritakan tengtang dua orang tokoh bubuksa (berbadan gemuk) dan gagang aking (yang berbadan kurus) yang keduanya sedang melakukan bertapa, namun cara bertapa mereka tidaklah sama bubuksa bertapa dengan jalan makan banyak dan mengambil tempat diatas gunung,sedangkan gagang aking bertapa dengan jalan tidak makan dan tidak minum,berada dibawah gunung. suatu saat untuk menguji ke teguhan mereka dalam pertapa apakah mereka sudah mencapai darma atau belum, ada seorang dewa yang turun ke bumi menyamar sebagai harimau yang kelaparan yang hendak memakan keduanya, disini di ceritakan ketika harimau itu lapar dan hendak memakan gagang aking, gagang aking menjawab bahwa tubhnya tidaklah enak karena dia kurus, maka dia menyarankan kepada harimau lapar itu untuk memakan kawannya bubuksa yang tubuhnmya lebih gemuk. Sehingga harimau itu menemui bubuksa di atas gunung, sesampainya di hadapan bubuksa dan hendak memakan bubuksa bubuksa tidahklah mengelak atau takut untuk dimakan namun dia justru menyerahkan diri kepada harimau untuk di jadikan makanan. Dan dari kejadian iniu akirnya bubuksa mencapai ke nirwana lebih dahuli dari pada gagang aking ini terlihat dari gambar relief yang melihatkan gambar seorang gemuk yang naik harimau dan orang kurus yang hanya memegang ekor harimau menuju ke nirwana.
a. Ramayana
b. Krisnayana
c. Relief sritanjung
d. Sang styawan
5. Candi Surowono : Relief arjuna wiwaha.
6. Candi tigawangi : Relief sudamala
7. Candi sukuh : Relief Sudhamala
8. Candi kidal : Relief Garudeya
9. Candi mendut
a. Pada sisi tangga masuk candi cerita jataka
b. Ukiran hewan di bawah kaki terling candi mendut dstilir menggambarkan cerita jataka,mis burung dengan 2 kepala,buaya dengan kera,singa dengan tikus.

Macam tatahan pada Relief
1. Haut Relief/tatahan tinggi/high relief
Tatahan pada dinding yang timbul keluar lebih dari apa yang dipahat atau di ukir.
2. Bas Relief/tatahan rendah/if the figures or design project slightly.
Relif atau tatahan yang menonjol dari setengah relief kebalikan dari haut relief (menonjol kurang dari setegah)
3. Demi relief/tatahan setengah
Relief antara haut relief dan bas relief, tatahan menonjol setengah dari apa yang di lukiskan.(setengah masuk setengah keluar)
4. En crouse-relief/tatahan dalam
Tatahan tidak keluar dari bidang datar (gambar relief tidak timbul pada dinding)
5. A-jour-relief/tatahan tembus
Bidang dinding dipahat sehingga tembus.pelataranya merupakan bidang yang berlubang.(tembus berlubang)

Pembacaan relief
1. Pradaksina
Pembacaan relief memutar searah dengan jarum jam maka relief ini berhubungan dengan dewa yajna biasanya candi yang relief pembacaannya searah dengan jarum jam ini berfungsi sebagai candi pemujaan .
2. Prasawiya
Pembacaan relief memutar berlawanan dengan arah jarum jam candi yang memiliki relief ini biasanya berfungsi sebagai Pitrayajna sebagai pemujaan terhadap leluhur.

Hiasan lain pada candi

Prasasti

Di dalam Hindu kuno Prasasti di gunakan sebagai pengungkapan bahasa percakapan, juga sebagai mantra karena dianggap memiliki kekuatan yang magis. Terkadang prasasti juga menceritakan dan melukiskan keadaan penduduk pada jaman prasasti itu dibuat, juga menceritakan mengenahi bagaimana kekuasaan dan kebesaran raja pada saat prasasti itu di buat.meskipun pada jaman dahulu penduduk desa pada masa kerajaan itu yang dapat membaca dan menulis hanya beberapa orang saja namun hal tersebut tidaklah mengurangi dari fungsi prasasti dibuat, karena prasasti itu didirikan juga agar dibaca oleh orang lain daerah yang mampu membaca palawa, dengan dalih orang lain daerah akan tahu bagaimana kebesaran dan kekuatan raja di daeraj itu, sehingga terjadi mereka jera dan sungkan.
Jenis prasasti
1. Prasasti sebagai Sapata atau kutukan
2. Prasasti sebagai kakawin

http://gchandrakirana.blogspot.com/2011/07/rellief.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar